Photobucket Photobucket
LASQI-LPPSN
*** MEMBUKA WAWASAN TENTANG DUNIA NASYID PERKUSI SECARA KHUSUS DAN MENGULAS KONSEP MUSIK SECARA UMUM *** INSIGHT ON OPENING NASHEED PERCUSSION SPECIFICALLY AND TALK ABOUT THINGS RELATINGS MUSIC WITH GENERALLY *** BERBAGI PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN DALAM KHASANAH NASYID PERKUSI *** SHARING KNOWLEDGE AND EXPERIENCE IN NASHEED PERCUSSION REPERTOIRE *** BERBAGI PENGETAHUAN, PENGALAMAN, BERITA, DAN APAPUN YANG MEMBERI PENCERAHAN DAN HARAPAN PADA PENCAPAIAN TERBAIK *** SHARING KNOWLEDGE, EXPERIENCE, NEWS, AND EVERYTHING THAT CAN GIVE ENLIGHTENING AND EXPECTATIONS ON BEST ACHIEVEMENT ***

Sabtu, 05 Februari 2011

RINGKASAN SEJARAH SENI NASYID DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Seni nasyid adalah bahagian dari seni musik dan seni suara telah cukup dikenal oleh masyarakat Sumatera Utara sejak seni nasyid tersebut diperkenalkan secara resmi melalui Festival Seni Nasyid pertama yang diadakan di Gedung Olah Raga Medan pada tanggal 24 - 26 April 1976.

Dewasa ini seni nasyid telah dijadikan pilihan untuk mengisi beberapa upacara perhelatan seperti upacara pernikahan, khitanan, upacara peringatan hari besar agama Islam, bahkan juga untuk menyambut tamu-tamu daerah yang berkunjung untuk suatu keperluan yang melaksanakan upacara seremonial.

Di kalangan remaja muslimah, seni nasyid dijadikan pilihan atau hobi dan tidak sedikit yang menjadikannya sumber penghasilan tambahan apabila ada yang memerlukan untuk mengisi suatu acara perhelatan tertentu.

Dari catatan sejarah perkembangan seni nasyid, diketahui bahwa istilah nasid mulai dikenal sejak tahun 1969 setelah kedatangan rombongan Muhibbah Kesenian dari Selangor Malaysia. Kunjungan misi kesenian negara tetangga tersebut adalah atas undangan Persatuan Ahli Qasidah Seluruh Indonesia (PAQSI) dalam kaitan kegiatan Musabaqah Qasidah Tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 1969 yang berlangsung di Istana Maimun Medan.

Kedatangan rombongan kesenian tersebut dimanfaatkan oleh Alm. H. Abd. Manan Simatupang untuk mengundangnya bersilaturahmi bersama para seniman dan masyarakat Asahan yang ketika itu Rumah Dinas Bupati Asahan masih berada di Jl. Jendral Sudirman Tanjung Balai.

Rombongan kesenian tersebut dipimpin oleh Al- Ustadz Haji Hasan Ashari dan pimpinan kesenian nasyidnya adalah Habibah Yaqub. Penampilan seni nasyid yang digelar pada acara silaturahmi itu cukup memukau masyarakat Tanjung Balai, sehingga menimbulkan motivasi untuk menumbuhkan seni nasyid di Tanjung Balai Asahan sebagai sebuah apresiasi seni yang benuansa Islam, sarat dengan pesan dakwah dan pendidikan akhlak.

Maka, beberapa tokoh seniman yang terhimpun dalam wadah PAQSI Tanjung Balai Asahan di antaranya Alm. H. Mas'udi Hasyim, dibentuklah sebuah kelompok nasyid yang diberi nama Nasyid PAQSI Komisariat Daerah Kabupaten Asahan dengan susunan personil sebagai berikut :

  • Pembina : Bupati Asahan (Alm. H. Abd. Manan Simatupang)
  • Penasehat : Abd. Hamid Fodhal
  • Pengasuh : Alm. H. Masy'udi Hasyim dan Amzad
  • Ketua : R. Rahimah Tanjung
  • Pimpinan : Maryati M. Yus
  • Pelatih Teknis : Maryati M. Yus, Alm. Baharuddin S. Maksum, Sayuti M. Zein, Jalidar AB (sekarang menjadi warga negara Malaysia)
  • Penyanyi : Maryati M. Yus dan Husnah M. Yatim

Di awal tahun 1970 kelompok seni nasyid ini mulai melakukan pengembangan dan pembinaan ke sebahagian Kecamatan terdekat di kawasan Kabupaten Asahan dan sementara itu untuk pengembangan seni nasyid selanjutnya Bupati Asahan (Alm. H. Abd. Manan Simatupang) mengistruksikan kepada seluruh Camat di wilayahnya agar membentuk kelompok seni nasyid. Kelompok seni nasyid PAQSI ternyata diikuti dengan terbentuknya nasyid El-Suraiya berkedudukan di kota Tanjung Balai di bawah asuhan DTM. Nazaruddin.

Terhitung sejak tahun 1971 dilangsungkan Festival Seni Nasyid PAQSI pertama se Kabupaten Asahan berlokasi di Lapangan Bola Kaki Kota Tanjung Balai. Pada tahun 1973 diadakan Festival Seni Nasyid kedua dan tahun 1974 pelaksanaan yang ketiga.

Pada tahun 1976 Bapak Gubernur Sumatera Utara merestui dan mendukung sepenuhnya pelaksanaan Festival Seni Nasyid pertama dan merupakan cikal bakal pembinaan seni nasyid berskala Provinsi. Langkah pembinaan seni nasyid kemudian berlanjut dengan dibentuknya Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Seni Nasyid (LPPSN) Provinsi Sumatera Utara yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 105/T/1981 tanggal 1 Desember 1981. Langkah yang sama juga telah ditempuh oleh seluruh Kepala Daerah Tingkat II.

Selanjutnya Pelaksanaan Festival Seni Nasyid Tingkat Provinsi Sumatera Utara dilangsungkan secara bergilir di tiap Kabupaten. Dan untuk Kabupaten Asahan sendiri telah menjadi tuan rumah pelaksanaan Festival Seni Nasyid Tingkat Provinsi sebanyak 3 (tiga) kali yaitu pada tahun 1982, 1987 dan 2002. Kemudian sejak tahun 2002 terjadi ekspansi dan revolusi besar dalam dunia nasyid khususnya di Sumatera Utara.

Kini seni nasyid telah menjadi agenda perhelatan akbar tingkat nasional. Akan ada banyak kisah tentang segala sesuatu yang telah kita lewati sebagai hari-hari bersejarah buat generasi yang akan datang.

(Ringkasan I/Arsip Daerah : Dokumentasi Sejarah Perkembangan Seni Nasyid) : DCM Nasyid |Perubahan komposisi narasi seperlunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar